MAMUJU – Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar, Muhammad Idris membuka Forum Group Discussion (FGD) penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) layana kepemudaan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulbar, Rabu, 24 Juli 2024.Muhammad Idris mengungkapkan, pihaknya berdiskusi mengenai RAD untuk layanan kepemudaan sebagai kesiapan untuk menyambut pemimpin baru di Sulbar, bahkan di seluruh kabupaten se Sulbar.”Nah, ini sebetulnya usaha kita untuk menyusun kebijakan teknokratik di bidang kepemudaan karena sebentar lagi kita akan punya kepala daerah, baik kabupaten maupun provinsi yang didalam merumuskan kebijakan pembinaan kepemudaan sesuai dengan amanat UU, dia harus memiliki rumusan dan dasar kebijakan yang baik,” kata Muhammad Idris.Oleh karena itu, berbagai kepentingan dari semua OPD yang ada didalam Pemda, termasuk dari luar, mempertemukan pandangan-pandangan sesuai dengan amanat UU nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan.”Nah, itu yang kita pertajam tadi karena nanti akan keluar produk yang disebut dengan rencana aksi daerah. Tadi banyak diskusi yang pada intinya, supaya rumusan ini bisa hidup untuk diprogramkan dimasing-masing organisasi pemangku kepentingan kepemudaan, sudah bisa dengan mudah menemukan kerangka kebijakan yang ada,” ungkapnya.Misalnya programnya, kata Muhammad Idris, kegiatan, Sub-sub kegiatan, itu sudah dipetakan sedemikian rupa, sehingga nanti akan memudahkan siapapun yang bergerak di bidang kepemudaan untuk pengembang kepemudaan, bagaimana misalnya hak-hak kepemudaan bisa dipenuhi, tanggungjawab pemuda dan peran-peran serta pemuda itu harus lebih hidup.”Dan Sulbar yang punya pemuda dalam kalkulasi saat ini sekira 330 ribu, itu harus kita bisa perkuat. Itu poinnya. Jadi, yang kita bicarakan ini bagaimana mengakomodasi dan sekaligus memberi arahan untuk mendorong pelayanan pemuda di Sulbar itu semakin sehat, semakin berkelas,” pungkas Muhammad Idris.Pada kesempatan yang sama, Kadispora Sulbar, Safaruddin Sanusi mengaku sangat berbangga hati dan bergembira karena banyak saran dan masukan yang disampaikan pak sekprov Sulbar dalam rangka penyempurnaan RAD yang telah disusun dari awal, mulai 2023 sampai 2024 ini.”Ada 11 tahapan dan kita masuk dalam tahapan kelima ini adalah penguatan draft. RAD ini adalah bagaimana peta kepemudaan di Sulbar dan ini bukan hanya sekadar tanggungjawab Dispora, tapi tanggungjawab seluruh stakeholder yang ada, mulai dari Disdikbud, Dinkes dan sejumlah OPD lainnya,” ujar Safaruddin Sanusi.Termasuk, kat dia, lini sektor yang lain. Seperti BNN, Kemenag, BKKBN dan sebagainya.”Itu artinya bahwa dalam menyusun RAD ini, kita tidak main-main, kita harus total karena ini akan menjadi rujukan ke depan dalam penyusunan RPJMD, pemerintah atau gubernur berikut. Untuk RAD ini, kita upayakan selesai tahun ini,” bebernya.Sementara itu, Tim Penyusun RAD Kemenpora RI, Aghna Swastika Fitri yang mengikuti FGD penyusunan RAD layana kepemudaan Sulbar mengungkapkan, berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023, sebesar 23.18 persen atau hampir seperempat penduduk Indonesia adalah pemuda.”Isu-isu kepemudaan yang harus dicermati, yakni partisipasi pemuda dalam struktur ekonomi dan peningkatan kualitas SDM serta angkatan kerja. Keberhasilan pembangunan pemuda, sebagai kunci sukses dalam memanfaatkan bonus demografi,” tutur Aghna Swastika Fitri. (Rls)